Saturday, September 22, 2007

Tenaga Medis


Indonesia Masih Kekurangan Lulusan Fakultas Kedokteran

Jakarta, Kompas - Tenaga dokter sejauh ini masih dinilai kurang, terutama di wilayah bagian Indonesia timur. Sementara fakultas kedokteran yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga dokter. Kondisi ini pada gilirannya berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

"Kurangnya ketersediaan tenaga dokter di kawasan tersebut menyebabkan ketika terjadi permasalahan kesehatan, masyarakat menjadi tidak terlayani," ujar Ruth Nina Kedang, anggota Komisi X DPR, dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Mendiknas Bambang Sudibyo, Senin (17/9).

Dalam kesempatan itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas Satryo Soemantri Brodjonegero mengatakan, memang telah ada perkiraan akan terjadi defisit jumlah dokter pada tahun 2010. Pada tahun itu diproyeksikan kebutuhan untuk menghadapi Program Indonesia Sehat 2010 dibutuhkan 94.376 dokter. Akan tetapi, diperkirakan pada saat yang sama baru akan terpenuhi sebanyak 72.800 tenaga dokter.

Satryo mengungkapkan, saat ini terdapat 52 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, setiap tahun meluluskan sekitar 5.000 tenaga dokter. Sebaran fakultas kedokteran juga belum merata. Bahkan, di sejumlah daerah, seperti Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Irian Jaya Barat, dan Gorontalo belum terdapat fakultas kedokteran. "Oleh karena itu, akan diadakan penghitungan kembali untuk membuka fakultas kedokteran yang baru," ujar Satryo.

Mendiknas Bambang Sudibyo menambahkan, untuk fakultas kedokteran dibutuhkan perhatian serius. Saat ini dibutuhkan banyak tenaga dokter umum dan spesialis. Namun, penyediaan tenaga dokter tersebut tentu harus berkualitas. "Tidak cukup dengan membuka seluas-luasnya izin untuk pendirian fakultas kedokteran, melainkan tetap harus memenuhi persyaratan sehingga menghasilkan dokter yang aman bagi masyarakat," ujarnya. (INE)

No comments:

Post a Comment