Tuesday, September 11, 2007

"Addio Maestro" Pavarotti


Modena, Sabtu "Addio Maestro", demikian tulisan terpampang di layar lebar televisi di Balaikota Modena untuk mengucapkan "Selamat Jalan Maestro" Luciano Pavarotti (71). Jenazahnya disemayamkan di Katedral Romanesque (juga tempat ia dibaptis), Modena, Italia, Sabtu (8/9).

Penjualan hasil rekaman Pavarotti juga meledak di Modena karena para pelayat ingin memberi penghormatan terakhir dengan melihat Pavarotti dan juga mendengar rekaman suaranya. Setelah terbuka untuk dikunjungi publik selama tiga hari sebelumnya, pemakaman Pavarotti dilakukan secara terbatas.

"Dia adalah bendera Italia kami. Ia adalah perwakilan terbaik kami," kata Susy Cavallini (43), warga Modena, kota yang identik dengan tortellini (salah satu jenis pasta), vinegar (sejenis bumbu penyedap untuk salad dengan rasa asam), Ferrari, dan, tentunya, Pavarotti sendiri, yang meninggal Selasa (4/9). Ia menderita kan- ker pankreas, yang merenggut nyawanya, dalam setahun terakhir.

Ia dicintai penggemar lagu opera dan juga lagu pop karena suara tenornya yang melengking, termasuk menyukai lagunya yang memesona, O Sole Mio, serta terkesan dengan lantunan suaranya atas lagu My Way.

Sekitar 87.000 kartu dukacita berdatangan ke Modena dari Italia dan seluruh dunia.

Acara pemakamannya diiringi dengan lantunan suara rekannya, Raina Kabaivanska (soprano kelahiran Bulgaria), dan rekan satu kota, Andrea Bocelli. "Luciano Pavarotti memberi kehormatan bagi Italia," kata Presiden Italia Giorgio Napolitano seusai melayat Pavarotti.

Mereka yang turut hadir pada acara pemakaman itu antara lain mantan Sekjen PBB Kofi Annan; penyanyi utama U2, Bono; dan Perdana Menteri Italia Romano Prodi. Para pemain sepak bola Italia dari klub Juventus, favorit Pavarotti, juga turut hadir.

Setelah pemberkatan jenazah, Pavarotti dimakamkan di pemakaman Montale Rangone, dekat Modena, tempat keluarga dan orangtuanya dimakamkan.

Pavarotti adalah artis penyanyi lagu klasik yang paling laris dengan 100 juta kopi terjual sejak 1960. Rekaman lagu klasiknya adalah yang pertama menempati urutan pertama di tangga-tangga lagu pop.

Ia tidak saja meninggalkan istri keduanya, Nicoletta Mantovani, dan putri mereka, Alice, serta tiga putri dari istri pertamanya, Adua Veroni (bercerai). "Dunia telah kehilangan satu suara terbaik," kata PM Prodi. (REUTERS/AP/AFP/MON)

No comments:

Post a Comment