EPA/AHMAD YUSNI / Kompas Images Perdana Menteri Malaysia yang juga Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Abdullah Ahmad Badawi (kanan) bersama deputinya, Najib Razak, di Kuala Lumpur, Minggu (6/4). Badawi memastikan Najib Razak sebagai penggantinya. |
kuala lumpur, senin - Untuk pertama kalinya, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menyebut kemungkinan penggantinya, Wakil Perdana Menteri Najib Razak. Namun, Badawi menegaskan dia tidak akan segera mundur.
Badawi, Minggu, menyebut Najib sebagai pengganti seiring dengan pergantian kepemimpinan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Najib, Senin (7/4), menyatakan berterima kasih atas dukungan Badawi.
Tindakan kedua pemimpin UMNO, yang memimpin koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN), cukup menghapus ketidakpastian kepemimpinan UMNO di masa mendatang. Kebanyakan anggota senior menyatakan kesetiaan terhadap Badawi, tetapi beberapa anggota secara terbuka meminta Badawi mundur.
Meskipun Najib kini menjabat sebagai Wakil Presiden UMNO, tidak menutup kemungkinan adanya politisi lain yang akan menggantikan Badawi. Muncul spekulasi bahwa Menteri Perdagangan Internasional Muhyiddin Yassin bisa mengambil alih posisi tersebut.
Kepada wartawan, Minggu, Badawi menyatakan tidak keberatan dengan Najib. Badawi mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan kerja yang baik.
Badawi tidak menyebut kapan akan meletakkan jabatan. ”Saya tahu kapan harus pergi, tetapi berilah saya kesempatan untuk menepati apa yang telah saya janjikan,” ujarnya.
Badawi menghadapi seruan mundur yang semakin gencar menyusul hilangnya mayoritas dua pertiga kursi di parlemen dari tangan BN pada pemilu 8 Maret. Dia disalahkan atas kehilangan yang dialami BN untuk pertama kalinya sejak berkuasa tahun 1957.
Badawi juga menghadapi tantangan dari oposisi tiga partai yang telah merebut 82 kursi parlemen. Tokoh-tokoh oposisi telah menyatakan sejumlah anggota BN mungkin membelot.
Di Selangor, aktivis etnis India, M Manoharan, meminta pembebasan dari penjara, Senin. Manoharan terpilih sebagai anggota Dewan Undangan Negeri (setara dengan DPRD) mewakili Partai Aksi Demokratik (DAP) dalam pemilu lalu saat masih meringkuk di penjara.
Dia minta dibebaskan agar bisa dilantik pada 22 April. Namun, Jaksa Agung Abdul Gani Patail mengatakan para aktivis tidak mungkin dibebaskan karena masih dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Lima aktivis etnis India ditangkap karena mengorganisasi protes ribuan warga etnis India di Malaysia tahun lalu. (ap/afp/fro)
No comments:
Post a Comment