Saturday, March 1, 2008

Al Quran


Percetakan di Madinah Terbesar di Dunia
Jumat, 29 Februari 2008 | 02:00 WIB

Bambang SP

Terasa lengkap bila berziarah ke Kota Suci Madinah Al Munawarrah, Arab Saudi, dan kemudian juga berkunjung ke percetakan Al Quran terbesar di dunia, sekaligus membeli Al Quran langsung dari pabriknya. Itulah yang dilakukan oleh kebanyakan jemaah haji dari berbagai negara di dunia, termasuk dari Indonesia pada kegiatan haji 2007.

Ibaratnya, tak henti-hentinya jemaah haji mengunjungi pabrik yang bersih dan asri karena halamannya penuh dengan berbagai tanaman, termasuk bunga hias asli itu. Mereka datang dengan menggunakan bus-bus besar.

Para pengunjung itu tidak juga kecewa walaupun yang boleh masuk ke percetakan dan mendapat penjelasan pihak tuan rumah hanyalah kaum pria. Wanita yang menjadi pengunjung tidak diizinkan masuk ke percetakan, mereka hanya bisa sampai ke toko pemasarannya.

Di ruang pamer sekaligus tempat penjualan produk percetakan, para wanita pengunjung dan sedikit pria itu membelanjakan riyalnya untuk membeli Al Quran yang terdiri dari 114 surat dan 6.238 ayat itu. Suasana di situ ramai. Mereka saling mendahului untuk membeli sehingga kaum pria yang bertenaga lebih kuat yang bisa belanja terlebih dulu. Mereka menginginkan hal sama, memperoleh Al Quran langsung dari pusatnya.

Produksi

Peletakan batu pertama percetakan itu dilakukan oleh Raja Fahd pada 2 November 1982. Dua tahun kemudian, yakni pada Oktober 1984, mulailah Al Quran diproduksi di sini. Hingga saat ini, produksinya dengan berbagai ukuran mencapai sekitar 12 juta eks per tahun. Al Quran yang telah diproduksi oleh percetakan ini hingga saat ini berjumlah sekitar 225 juta eksemplar.

Pabrik yang berdiri dengan kokoh itu menempati areal seluas 1.250 meter persegi, berada di ujung jalan arah barat kota Madinah menuju kota Tabuk. Selain gedung percetakan, di kompleks percetakan itu juga ada gudang, masjid, tempat pamer produk sekaligus toko tempat penjualan, asrama karyawan, klinik, dan perpustakaan.

Percetakan ini tidak hanya mencetak Al Quran dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Arab, tetapi juga dalam berbagai bahasa terjemahan. Paling tidak saat ini sudah diterbitkan Al Quran dan terjemahannya dalam 50 bahasa, termasuk dalam bahasa Indonesia.

Dalam pengantar Al Quran berbahasa Indonesia yang dicetak percetakan ini disebutkan, ”Dengan ini Departemen Urusan Agama Islam, Wakaf, Da’wah, dan Irsyad Kerajaan Saudi Arabia yang menaungi Mujamma’ Malik Fahd Li Thiba’at Al Mush Haf Asysyarif (Kompleks Percetakan Al Qur’anul Karim Kepunyaan Raja Fahd) di Medina Al-Munawarrah menyampaikan rasa gembira dan penghargaan kepada mujamma’ atas dicetaknya Al Qur’anul Karim ini dan diterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Memohon kepada Allah agar upaya tersebut memberi manfaat kepada seluruh umat Islam, dan semoga Allah membalas Khadim Al Haramain Asy Syarifain Al Malik Fahd ibn Abd Al Aziz Al Saud, sebaik-baik balasan atas pengorbanannya yang mulia dalam upaya melancarkan tersebarnya kitab Allah yang mulia ini. Hanya Allah lah sumber kesuksesan”.

Di dalam percetakan itu sendiri, para pengunjung masuk secara berombongan dan bergantian. Setelah rombongan pengunjung terdahulu keluar semuanya, barulah pengunjung berikutnya dibolehkan masuk. Dengan demikian, tidak ada desak-mendesak.

Para pengunjung itu menyaksikan kegiatan percetakan dari satu tempat ketinggian. Selain mendapat penjelasan, mereka juga boleh memotret sepuasnya dan melihat hasil percetakan yang ada di lemari-lemari kaca.

Gratis

Al Quran yang dicetak di percetakan itu dibagikan secara gratis ke seluruh dunia, di antaranya melalui masjid-masjid. Para jemaah haji dari seluruh dunia juga mendapatkan kitab Al Quran itu secara gratis pada waktu akan menaiki pesawat terbang untuk kembali ke negeri masing-masing setelah melaksanakan ibadah haji. Namun, Al Quran yang dibagi secara gratis ini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan Al Quran yang dibeli dari tempat pencetakannya.

Keterangan tambahan menyebutkan, perseorangan bisa juga meminta kitab Al Quran itu secara gratis dengan syarat untuk diwakafkan ke masjid. Mereka boleh mengajukan surat permohonan dalam bahasa Arab, dilengkapi dengan stempel resmi masjid yang akan menerima, dikirim ke kantor di Masjid Nabawi pintu 18. Percetakan itu sendiri hanya mencantumkan alamat PO Box 6262 Madinah Al-Munawarrah, Kerajaan Saudi Arabia. Bila disetujui, pemohon mendapatkan dua dus berisi 50 Al Quran.

Bambang SP Wartawan dari Madinah Al Munawarrah

No comments: