Tuesday, February 5, 2008

Microsoft dan Google Saling Serang


AP PHOTO/MARK LENNIHAN / Kompas Images
Billboard Yahoo! dengan tulisan Microsoft yang berkelap-kelip di atasnya tampak di Times Square, New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Selasa, 5 Februari 2008 | 02:08 WIB

New York, Minggu - Perkembangan berita soal Yahoo! kini melebar menjadi perang antara Google dan Microsoft. Manajemen Yahoo Inc kini sedang memikirkan aliansi dengan Google Inc sebagai aksi untuk menolak rencana akuisisi Microsoft senilai 44,6 miliar dollar AS atas Yahoo!

Manajemen Yahoo! kini kembali tertarik pada negosiasi dengan Google, yang pernah terjadi beberapa bulan lalu.

Yahoo! sedang bermasalah karena manajemen yang salah kelola, yang berakibat terhadap menurunnya penerimaan iklan. Hal ini dimanfaatkan oleh berbagai pihak, mulai dari perusahaan teknologi informasi hingga lembaga keuangan, untuk mengincar Yahoo!, termasuk Google dan Microsoft.

Yahoo! juga tidak mau dengan tawaran uang sebesar 44,6 miliar dollar AS karena merasa nilai aset Yahoo! telah mencapai 60 miliar dollar AS lebih. Analis dari Sanford C Bernstein, Jeffrey Lindsay, mengatakan tawaran Microsoft memang terlalu rendah.

Karyawan agar tenang

Namun, secara resmi, manajemen Yahoo! telah mengirimkan nota kepada semua karyawan bahwa sejauh ini tak ada pembicaraan merger dengan perusahaan mana pun. ”Ada berbagai informasi muncul soal itu, tetapi sejauh ini tidak ada negosiasi yang sedang berlangsung,” demikian manajemen Yahoo!, Minggu (3/2), sebagaimana diberitakan Reuters.

Analis dari bursa Wall Street juga mengatakan, rasanya tidak mungkin bahwa Google akan mengambil alih Yahoo! Masalahnya, hal itu hanya membuat regulator AS khawatir soal hilangnya persaingan di bisnis virtual, yang sudah didominasi Google.

Namun, harian The Wall Street Journal edisi Minggu (3/2) memberitakan, Chief Executive Google Eric Schmidt telah menelepon Chief Executive Yahoo! Jerry Yang untuk memberikan bantuan dalam rangka menolak rencana akuisisi oleh Microsoft.

Juru bicara Yahoo! maupun Google tidak bersedia dimintai komentar soal itu. Rencana akuisisi Yahoo! oleh Microsoft telah turut mendorong kenaikan saham-saham perusahaan teknologi informasi, seperti saham Softbank Corp yang naik 16 persen dan Yahoo Japan yang terpaksa menghentikan perdagangan karena membeludaknya permintaan. Softbank memiliki 3,9 persen saham di Yahoo Inc.

Tak pelak lagi, rencana akuisisi telah menimbulkan perang kata-kata antara Google dan Microsoft. David Drummond, Kepala Divisi Hukum Google, mengatakan kombinasi Yahoo! dan Microsoft akan melemahkan persaingan di dunia virtual.

Masalahnya, kata Drummond, Microsoft sudah menguasai perangkat lunak komputer dan tidak memberikan akses yang lebih leluasa kepada pengguna perangkat lunak komputer yang ditawarkan pesaing Microsoft.

Hampir semua perangkat komputer, seperti word processor, telah dikuasai Microsoft. Selain itu, rencana monopoli sudah melebar hingga ke dunia virtual, situs berita, pencarian, e-mail, dan lainnya yang menjadi bisnis Yahoo!.

Namun, Microsoft membalas. ”Justru skenario alternatif akan membuat dunia virtual akan kurang kompetitif,” kata Brad Smith dari Dewan Umum Microsoft. Menurut Smith, kebesaran Google telah begitu luar biasa.

Meski demikian, Drummond mempertanyakan niat Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo!. Ini akan memperluas cakrawala bisnis Microsoft, yang selama ini terbukti telah menyingkirkan para pesaing.

Netscape, misalnya, sudah lenyap dari peredaran untuk digantikan dengan Internet Explorer milik Microsoft. Kini rencana Microsoft juga akan melemahkan perusahaan lain di luar bidang, yang selama ini dikuasai Microsoft. (REUTERS/MON)



No comments: