Monday, December 31, 2007

2007 Tahun Pancaroba Alam


Tepatlah tahun 2007 kita namakan Tahun Pancaroba Alam. Terjadi di banyak tempat di Tanah Air gempa, banjir, dan longsor. Akibatnya rumah warga rusak.

Tidak hanya itu. Pengungsi merana, mata pencarian terganggu, lalu lintas putus, keluarga dan bangsa menangisi sesama warga yang tewas dan luka.

Pancaroba alam tidak seluruhnya ulah alam, juga karena ulah manusia. Kita bertanggung jawab. Memang seperti ditunjukkan di antaranya oleh konferensi internasional perihal pemanasan Bumi di Bali, tanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup juga menjadi tanggung jawab bangsa-bangsa. Tetapi hal itu sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab kita.

Dalam bidang sosial politik, kita melanjutkan pelaksanaan dan pengamalan demokrasi. Komitmen cukup meluas dan merata. Proses dan praktik seperti dalam pemekaran daerah otonomi, dalam beragam dan bertingkat pemilihan kepala daerah berjalan serentak. Martabat manusia dalam ekspresinya di bidang kebebasan dan hak asasi semakin dihargai. Praktik dan pengalaman berdemokrasi menuntut perhatian dari sisi kembarnya demokrasi, yakni hak rakyat banyak untuk secara nyata mendapatkan perbaikan hidup dalam kesejahteraannya. Sisi kebebasan dan ekspresi politiknya jelas dan bekerja memadai. Sisinya yang lain—yang merupakan kembarannya—yakni terwujudnya hak atas kesejahteraan hidup sosial ekonomi masih jauh dari tujuan minimal. Dari pemerintah, juga dari legislatif dan perwakilan rakyat dituntut pula tanggung jawabnya terhadap kerja dan kinerja bagi perbaikan kesejahteraan rakyat.

Kesadaran dan kebangkitan atas kelebihan kita dalam bidang budaya sebagai seni maupun budaya sebagai pandangan hidup, orientasi nilai, sikap, serta praksisnya bangkit sebagai kesadaran dan gugatan baru. Menggeliat semacam kebangkitan kembali beragam bentuk dan ekspresi seni budaya. Juga tampil gugatan agar dalam sikap, orientasi, dan praksis kinerjanya, kita mengembangkan budaya yang diperlukan untuk mengatasi ketertinggalan dalam bidang sosial ekonomi, pendidikan, ilmu, dan teknologi. Agar diterjemahkan di antaranya sebagai praksis yang berorientasi waktu, kerja keras dan jujur, bersikap ugahari dalam keuangan, memperkuat saling percaya, menghargai prestasi, cermat mengurus dan memelihara, tidak hanya pandai membeli.

Maksud baik pemerintah tidak diragukan. Kebijakan berikut pengelolaan ekonomi makronya cukup baik dan terkendali. Terjemahan serta kelanjutannya dalam perbaikan kegiatan dan kehidupan ekonomi makro itulah yang setiap kali kita permasalahkan. Pemerintah terutama dalam pelaksanaannya diharapkan lebih cekatan dan efektif. Kepemimpinan dan pemerintahan harus dibuat lebih nyata dan operasional pada tingkat para menteri berikut departemennya. Semakin efektif pula sinergi kerja samanya. Kontribusi masyarakat madani terdengar dan tampak. Kontribusi masyarakat usaha diharapkan lebih substansial dan lebih nyata bagi kemajuan ekonomi serta kesejahteraan rakyat banyak. Jelaslah warisan Tahun 2007 sekaligus merupakan tantangan untuk Tahun 2008. Selamat Tahun Baru!

No comments: