Monday, October 22, 2007

Pendidikan Penting untuk Melahirkan Pemimpin


Singapura, Kompas - Mantan Perdana Menteri Singapura, yang kini menjadi Penasihat Perdana Menteri Lee Kuan Yew, menggarisbawahi pentingnya pendidikan untuk melahirkan pemimpin yang cerdas. Tanpa pemimpin yang cerdas, suatu bangsa tidak akan berhasil dan maju perekonomiannya.

Hal itu diungkapkan Lee dalam dialog interaktif sebagai penutup acara Leadership Summit in Asia, Asia 2020: The Limits of Growth, yang diadakan sekolah bisnis internasional INSEAD pada Jumat (19/10) di Singapura.

Lee mengungkapkan, saat memulai karier politik di usia 35 tahun, Singapura terlilit berbagai persoalan dan yang utama adalah perumahan dan pendidikan. "Saya hanya fokus dalam dua persoalan itu. Saya ingin membuat sesuatu agar kualitas sumber daya manusia meningkat," katanya.

Saat itu Singapura bersaing dengan negara tetangga, misalnya Malaysia dan Indonesia. Dengan membangun dunia pendidikan, PM Singapura pertama yang terpilih secara resmi itu berhasil membawa universitas-universitas di Singapura menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

"Tanpa adanya orang pandai yang dihasilkan lembaga pendidikan, tidak mungkin ada negara yang maju seperti Singapura," kata Lee. Dia memerintah pada 1959-1990 dan berhasil membawa Singapura sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Dia berhasil menempatkan Singapura sebagai salah satu pusat perdagangan dunia, juga dalam hal industri keuangan.

Ia menambahkan, dibutuhkan juga pemimpin yang bisa membawa pada perubahan dan inovasi, mampu menangani krisis, yang berarti bisa melakukan hal berbeda untuk kultur berbeda. (tav)

No comments: