kesetaraan jender
Tinggi, Kesenjangan Wanita Menganggur Ketimbang Pria
Jakarta, Kompas - Pada angka pengangguran terbuka dan tingkat partisipasi kerja berdasarkan jenis kelamin, terlihat kesenjangan yang tinggi antara laki-laki dan perempuan. Pada tahun 2008 diperkirakan tingkat pengangguran terbuka perempuan sebesar 8,12 persen, sedangkan pria 4,38 persen. Ini berarti angka kesenjangan sebesar 3,74 persen.
"Kesenjangan terjadi karena masyarakat Indonesia menganut nilai patriakal," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono pada rapat kerja dengan Panitia Ad Hoc III Dewan Perwakilan Daerah di Jakarta, Senin (9/7).
Sementara itu, angka pengangguran terbuka sarjana perempuan 14,21 persen dan laki-laki 7,97 persen, atau 6,24 persen kesenjangannya. Tahun 2008, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan diperkirakan 51,46 persen dan laki-laki 84,54 persen dengan kesenjangan 33,08 persen.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengangguran dan jumlah penduduk miskin dapat dikurangi. Dengan meningkatnya peran dan kesejahteraan perempuan serta perlindungan anak, hal itu dapat meningkatkan pembangunan manusia yang diukur dari angka Human Development Index (HDI), Gender Development Index (GDI), dan Gender Empowerment Measure (GEM).
Angka HDI tahun 2004 sebesar 68,7 menjadi 69,6 pada tahun 2005. Angka GDI naik dari 63,9 tahun 2004 menjadi 65,1 tahun 2005, dan angka GEM meningkat dari 59,7 tahun 2004 menjadi 61,3 pada tahun 2005.
Tingginya HDI dibandingkan dengan GDI menunjukkan ada kesenjangan jender di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Rendahnya GEM menunjukkan partisipasi perempuan rendah di bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi.
"Masih banyak peraturan perundangan yang bias jender dan diskriminatif terhadap perempuan dan belum peduli anak," ujar Meutia. (LOK)
No comments:
Post a Comment