Tuesday, June 12, 2007

kependudukan
Prioritaskan Program Keluarga Berencana

Jakarta, Kompas - Sepertiga jumlah penduduk Indonesia tergolong miskin dan status kesehatannya belum memadai. Agar kondisi mereka tidak memburuk, program keluarga berencana harus menekan ledakan jumlah penduduk.

Demikian benang merah diskusi penyempurnaan Buku Perspektif Stakeholder terhadap Keluarga Berencana, Kesehatan Maternal, HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi serta Materi Khutbah Jumat tentang keluarga berkualitas dan sakinah yang diselenggarakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (7/6) di Bekasi.

Menurut Kepala BKKBN Sugiri Syarief, terkait era desentralisasi, sejak awal 2004 pengelolaan program KB menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk itu, diharapkan KB tetap menjadi prioritas agar angka fertilitas menurun sehingga tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia bisa ditekan menjadi 244 juta jiwa. Jika angka fertilitas tetap 2,6 seperti tahun 2003, tahun 2015 penduduk Indonesia akan menjadi 261 juta jiwa.

Pasalnya, pendataan tahun keluarga tahun 2006 menunjukkan, 30,5 persen dari 53,3 juta keluarga Indonesia tergolong miskin. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2003 menunjukkan kematian ibu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini tertinggi di Asia. Padahal, target tahun 2000 adalah 225 per 100.000 kelahiran hidup.

Menurut Sugiri, program KB bukan hanya mengendalikan kelahiran saja, tetapi merupakan program investasi sumber daya manusia jangka panjang. Program KB bertujuan memberdayakan keluarga dengan menjunjung hak reproduksi, kesetaraan jender, dan hak asasi manusia.

Agar program KB nasional berlanjut, perlu komitmen para pemangku kepentingan terhadap program tersebut. Juga mempertahankan dan meningkatkan peran serta tokoh masyarakat, ulama, tokoh agama sebagai motor penggerak program KB.

Menurut Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Sri Murtiningsih, jajak pendapat dilakukan di 6 provinsi menunjukkan responden berkomitmen menyukseskan program KB. Di Singkawang, Kalimantan Barat, telah dilaksanakan pelayanan KB gratis bagi pria, sedangkan di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, KB gratis bagi keluarga miskin. (ATK)

No comments: